Sejarah Perkembangan Anime: Dari Tahun 1917 Hingga Kini

Anime, sebuah bentuk seni visual yang kini mendunia, memiliki sejarah panjang yang dimulai lebih dari satu abad yang lalu. Seiring berjalannya waktu, anime telah berkembang pesat, mencakup berbagai genre dan merambah ke berbagai belahan dunia. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana anime berkembang dari awal abad ke-20 hingga saat ini.

1. Awal Mula: Tahun 1917 – 1930-an

Sejarah anime dimulai pada awal abad ke-20, tepatnya pada tahun 1917, ketika animasi pertama Jepang mulai muncul. Salah satu karya animasi pertama adalah “Namakura Gatana” (1917) yang disutradarai oleh Jun”chiro Tanaka. Animasi ini termasuk dalam kategori animasi pendek yang berdurasi beberapa menit dan menggambarkan humor serta kehidupan sehari-hari.

Pada masa ini, animasi Jepang masih sangat terpengaruh oleh animasi Barat, terutama animasi dari Amerika Serikat dan Eropa. Namun, meskipun animasi Jepang pada periode ini masih terbatas dan sederhana, itu menjadi fondasi bagi perkembangan animasi Jepang selanjutnya.

2. Perkembangan dan Industrialisasi: 1940-an – 1950-an

Pada 1940-an, animasi Jepang mulai berkembang lebih pesat, terutama dengan munculnya tokoh penting seperti Osamu Tezuka, yang kemudian dikenal sebagai “Bapak Manga” dan “Bapak Anime”. Tezuka mengadaptasi teknik animasi yang lebih efisien dan membuat animasi lebih terjangkau untuk diproduksi. Pada tahun 1960, Tezuka memproduksi anime “Astro Boy” (Tetsuwan Atom) yang merupakan salah satu anime pertama yang disiarkan di televisi Jepang.

“Astro Boy” berhasil membawa anime ke dalam rumah-rumah di Jepang dan menjadi sangat populer. Dengan kesuksesannya, anime televisi mulai berkembang, dan banyak anime lainnya mengikuti jejaknya, seperti “Gigantor” (Tetsujin 28-go) yang disiarkan pada tahun 1963.

3. Era Emas: 1970-an – 1980-an

1970-an dan 1980-an dianggap sebagai “era emas” anime. Pada periode ini, anime mulai mendapatkan popularitas yang lebih luas, baik di dalam negeri Jepang maupun di luar negeri. Beberapa anime klasik seperti “Mobile Suit Gundam” (1979) dan “Mazinger Z” (1972) muncul, yang tidak hanya sukses di Jepang, tetapi juga membentuk dasar untuk genre mecha (robot raksasa).

Pada dekade ini, juga lahir Studio Ghibli, yang didirikan oleh Hayao Miyazaki dan Isao Takahata pada 1985. Studio Ghibli menciptakan film-film animasi yang sangat ikonik, seperti “My Neighbor Totoro” (1988), “Princess Mononoke” (1997), dan “Spirited Away” (2001), yang dikenal tidak hanya karena kualitas animasinya, tetapi juga karena tema-tema yang mendalam dan cerita yang menyentuh.

Di luar Studio Ghibli, banyak studio lain mulai berkembang, seperti Madhouse, Gainax, dan Bones, yang menciptakan banyak anime terkenal di dekade-dekade berikutnya.

4. Globalisasi dan Digitalisasi: 1990-an – 2000-an

Masuk ke era 1990-an, anime mulai dikenal secara internasional. Serial-serial anime seperti “Dragon Ball Z”, “Sailor Moon”, “Pokémon”, dan “Neon Genesis Evangelion” mendapatkan popularitas besar di luar Jepang. Televisi Jepang juga semakin sering menayangkan anime di jaringan internasional, termasuk Amerika Serikat, yang membawa anime ke pasar global dengan cepat.

Selain itu, dengan berkembangnya teknologi komputer, digitalisasi produksi anime mulai berkembang pesat. Teknik animasi tradisional yang mengandalkan gambar tangan satu per satu mulai digantikan dengan teknologi komputer yang memungkinkan efisiensi yang lebih tinggi dan kualitas gambar yang lebih tajam. Teknologi CGI (Computer-Generated Imagery) juga mulai diperkenalkan dalam produksi anime, memberikan dimensi baru pada visual anime.

Pada tahun 2000-an, anime mulai berkembang lebih bervariasi, dengan genre yang lebih beragam. Genre seperti shonen (untuk remaja laki-laki), shojo (untuk remaja perempuan), seinen (untuk dewasa), dan josei (untuk wanita dewasa) semakin populer. Beberapa judul anime yang populer di era ini termasuk “Naruto”, “One Piece”, “Fullmetal Alchemist”, dan “Bleach”.

5. Era Streaming dan Konten Digital: 2010-an – 2020-an

Di dekade terakhir ini, anime semakin mudah diakses oleh audiens global berkat platform streaming seperti Crunchyroll, Netflix, Funimation, dan Amazon Prime Video. Layanan streaming ini memungkinkan penggemar anime di seluruh dunia untuk menonton anime terbaru langsung dari Jepang tanpa perlu menunggu rilis DVD atau siaran televisi.

Selain itu, kualitas animasi semakin tinggi dengan penggunaan teknologi 3D dan CGI yang semakin canggih. Anime seperti “Attack on Titan”, “Demon Slayer”, dan “Jujutsu Kaisen” menunjukkan peningkatan signifikan dalam kualitas produksi dan visual. Anime seperti “Your Name” (2016) dan “Weathering with You” (2019) juga meraih kesuksesan internasional, mendapatkan pengakuan di festival film internasional dan menjadi hit di box office global.

Fenomena cosplay dan merchandise anime juga semakin populer, dengan banyak penggemar yang tidak hanya menonton anime, tetapi juga mengenakan kostum karakter kesukaan mereka atau mengoleksi barang-barang terkait anime.

6. Anime di Masa Depan: 2024 dan Seterusnya

Saat ini, anime terus berkembang dan menjadi fenomena budaya global yang lebih besar. Dengan semakin banyaknya produser dan studio yang terlibat dalam industri ini, tidak ada batasan untuk eksplorasi genre baru, inovasi dalam animasi, dan cara-cara baru dalam menyampaikan cerita. Terutama dengan kemajuan teknologi VR (Virtual Reality) dan AR (Augmented Reality), anime mungkin akan semakin interaktif, memberikan pengalaman yang lebih mendalam bagi para penontonnya.

Secara keseluruhan, perkembangan anime menunjukkan bagaimana industri ini tidak hanya menjadi bagian dari hiburan populer di Jepang, tetapi juga telah menjadi fenomena global yang melampaui batasan budaya, bahasa, dan teknologi.

Kesimpulan

Sejak kelahirannya lebih dari satu abad yang lalu, anime telah berkembang dari bentuk animasi sederhana menjadi sebuah industri hiburan global yang kaya dengan berbagai genre dan gaya visual. Dengan peningkatan kualitas produksi dan teknologi serta dukungan dari platform streaming, anime kini menjadi bagian integral dari budaya populer dunia. Tidak hanya sebagai hiburan, anime juga menjadi medium untuk menyampaikan cerita yang mendalam, menggugah emosi, dan membangun komunitas internasional yang saling terhubung. Masa depan anime tentu masih penuh dengan inovasi dan eksplorasi, menjanjikan lebih banyak karya-karya luar biasa yang akan menginspirasi generasi-generasi mendatang.